Kamis, 27 November 2008

Sabtu, 15 November 2008

SEKANTONG KUE



Seorang wanita sedang menunggu di bandara suatu malam.
Masih ada beberapa jam sebelum jadwal terbangnya tiba.

Untuk membuang waktu,ia membeli buku dan sekantong kue
di toko bandara lalu menemukan tempat untuk duduk.
Sambil duduk wanita tersebut membaca buku yang baru
saja dibelinya.
Dalam keasyikannya tersebut ia melihat lelaki
disebelahnya dengan begitu berani mengambil satu atau
dua dari kue yang berada diantara mereka.
Wanita tersebut mencoba mengabaikan agar tidak terjadi
keributan. Ia membaca, mengunyah kue dan melihat jam.
Sementara si Pencuri Kue yang pemberani menghabiskan
persediaannya. Ia semakin kesal sementara
menit-menit berlalu.
Wanita itupun sempat berpikir: ('Kalau aku bukan
orang baik sudah kutonjok dia!') Setiap ia mengambil
satu kue, Si lelaki juga mengambil satu.
Ketika hanya satu kue tersisa, ia bertanya-tanya apa
yang akan dilakukan lelaki itu.
Dengan senyum tawa di wajahnya dan tawa gugup, Si
lelaki mengambil kue terakhir dan membaginya dua. Si
lelaki menawarkan separo miliknya sementara ia makan
yang separonya lagi.
Si wanita pun merebut kue itu dan berpikir ('Ya ampun
orang ini berani sekali'), dan ia juga kasar malah ia
tidak kelihatan berterima kasih. Belum pernah rasanya
ia begitu kesal.
Ia menghela napas lega saat penerbangannya diumumkan.
Ia mengumpulkan barang miliknya dan menuju pintu
gerbang.
Menolak untuk menoleh pada si 'Pencuritak tahu terima
kasih!'.
Ia naik pesawat dan duduk di kursinya, lalu mencari
bukunya, yang hampir selesai dibacanya. Saat ia
merogoh tasnya, ia menahan napas dengan kaget.
Disitu ada kantong kuenya, di depan matanya. Koq
milikku ada di sini erangnya dengan patah hati. Jadi
kue tadi adalah miliknya dan ia mencoba berbagi.
Terlambat untuk minta maaf, ia tersandar sedih. Bahwa
sesungguhnya dialah yang kasar, tak tahu terima kasih
dan dialah pencuri kue itu.

Dalam hidup ini kisah pencuri kue seperti tadi sering
terjadi. Kita sering berprasangka dan melihat orang
lain dengan kacamata kita sendiri (subjektif)
serta tak jarang kita berprasangka buruk terhadapnya.
Orang lainlah yang selalu salah, orang lainlah yang
patut disingkirkan, orang lainlah yang tak tahu diri,
orang lainlah yang berdosa, orang lainlah yang selalu
bikin masalah orang lainlah yang pantas diberi
pelajaran. Padahal kita sendiri yang mencuri kue tadi,
padahal kita sendiri yang tidak tahu terima kasih.
Kita sering mempengaruhi, mengomentari, mencemooh
pendapat, penilaian atau gagasan orang lain sementara
sebetulnya kita tidak tahu betul permasalahannya

Rabu, 22 Oktober 2008

Tugas T O I HIlmy ( tapi gambarnya gak keluar )

ALAT-ALAT PEREDARAN DARAH
Pembuluh Darah

Pembuluh darah adalah saluran yang dilalui darah.
Pembuluh darah ada tiga, yaitu :
a. pembuluh nadi (arteri),
b.pembuluh balik (vena),
c.pembuluh kapiler.

a. Pembuluh Nadi (Arteri)
Darah yang keluar dari jantung akan melalui pembuluh nadi. Darah yang keluar dari jantung tersebut banyak mengandung oksigen.

b. Pembuluh Balik (Vena)
Pembuluh balik merupakan pembuluh yang membawa atau mengalirkan darah dari seluruh tubuh ke jantung.

c. Pembuluh Kapiler
Pembuluh darah yang sangat halus dengan dinding yang sangat tipis dan berpori. Pembuluh ini merupakan bagian ujung dari pembuluh arteri dan vena. Pembuluh halus berfungsi sebagai tempat pertukaran antara oksigen dan karbon dioksida.





Jantung

Dimana letak jantungmu?
Jantungmu terletak di bagian kiri rongga dada. Ukuran jantung sangat kecil.
Ukuran jantung orang dewasa kira-kira sebesar satu kepal tangan orang dewasa.
Perhatikan Gambar 2A.




Sumber: Kamus Visual, 2003

Jantung terdiri atas empat ruang, yaitu :
serambi kanan,
serambi kiri,
bilik kanan,
bilik kiri.
Jantung berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh.
Jantung memiliki otot yang tebal dan kuat.
Otot yang tebal berkaitan dengan fungsinya untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Bagaimana darah dapat beredar ke seluruh tubuh?
Darah dapat beredar melalui sistem peredaran darah.
Perhatikan Gambar 2B.




Sumber: Concise Encyclopedia Nature, 1994

Darah beredar di dalam tubuh melalui dua sistem peredaran darah, yaitu :
a.Peredaran darah kecil, yaitu :
peredaran darah dari jantung menuju paru-paru, kemudian kembali lagi ke jantung.
Darah yang menuju paru-paru mengandung karbon dioksida, sedangkan darah yang kembali ke jantung mengandung banyak oksigen.
b.Peredaran darah besar, yaitu :
peredaran darah dari jantung menuju ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung.

Selasa, 14 Oktober 2008

sambungan




Jella maju sambil meringis kesakitan. “Ada apa?”

Tanya Bu Jahe. “Jenny menginjak kakiku… dan ia tak mau tahu kalau kakiku lepas…” Bisik Jella. Bu Jahe tertawa mendengar perkataan anaknya. “Memangnya kaki bisa lepas?” Kata Bu Jahe penasaran. “Bisa saja bu… karena kata Jecka, kita adalah kue Jahe, bukan seperti manusia.” Bu Jahe tertawa lagi. “Ya sudah, di sekolah jangan malas mencatat ya…” Nasehat Bu Jahe.

Jenny maju. “Jenny, jangan menginjak kaki-kaki kakakmu lagi ya… dan berhenti bertengkar dengan Jeva! Ia hanya ingin membuat rumah Jahe kita gaduh.” Kata Bu Jahe. Jenny tak menjawab, tapi tatapannya seperti mengejek, lalu ia pergi menuju mobil, menyusul kakak-kakaknya.

Di sekolah…

Pak Jahe memarkir mobil Jahe-nya di bagian belakang. Semua anak-anaknya turun, secara tidak tertib. Pak Jahe hanya diam di mobil, sambil melihat anak-anaknya turun dari kaca spion yang berbentuk permen lollipop. “Selamat belajar!” Kata Pak Jahe kepada anak-anaknya seraya pergi. Semuanya melambaikan tangan dan berteriak Da-Daah… kepada ayahnya.

Senin, 13 Oktober 2008

CERITA HILMY : JAHE



J A H E
CERITA TENTANG KUE JAHE YANG HIDUP
Ini kisah disebuah negeri bernama Foopuff, negeri dimana makanan-makanan tinggal, dengan sejahtera, karena tak pernah diusik oleh manusia, negeri ini tersembunyi, tak ada manusia dan binatang-binatang besar yang tahu keberadaan negeri ini, namun jangan salah negeri Foopuff itu sangat besar!
Bintang-bintang berkilauan di angkasa, menyinari negeri tersembunyi itu. Semuanya penduduk di negeri Foopuff sudah tertidur lelap, negeri ini sungguh sunyi di malam hari. Hanya keluarga Jahe yang masih tetap bangun, walaupun sudah malam, keluarga ini masih bekerja. Rumah mereka yang berbentuk Kue Jahe sedang tersenyum, pas sekali dengan penghuni rumah itu, Kue Jahe.
Pak Jahe, yang biasa disebut oleh anak-anaknya dengan panggilan Ayah, sedang menghitung uang penghasilan di tokonya, yaitu toko kue di negeri Foopuff, pak Jahe memang terkenal mata duitan.
Bu Jahe, yang biasa disebut oleh anak-anaknya ibu, sedang menonton film kesukaannya di televisi, hal ini selalu terjadi. Sebelum tidur, Bu Jahe pasti akan menyempatkan diri menonton film kesukaannya itu.
Bu Jahe dan pak Jahe mempunyai 6 orang anak. Jenna, Jeva, Jecka, Jeshe, Jella, dan Jenny. 3 anak perempuan, dan 3 anak laki-laki.
Jenna, dia anak perempuan yang selalu menjadi bintang di kelasnya. Dia anak yang pintar, rajin dan penurut, sungguh pantas menjadi kakak. Sekarang Jenna sedang belajar, untuk menghadapi ujian memasak besok.
Jeva, kebalikannya dari Jenna, ia anak laki-laki yang sangat nakal, sering membuat adik-adiknya menangis dan juga membuat Pak Jahe dan Bu Jahe kewalahan. Seperti biasa, Jeva sedang berusaha membuat kegaduhan di rumah Jahe-nya yang tersayang.
Jecka, adalah anak kesyangan Pak Jahe, karena menurut Pak Jahe, Jecka lah anaknya satu-satunya yang bisa menjadi penerus Pak Jahe, yaitu, menjadi pengusaha.Jecka sedang membantu Pak Jahe membereskan dagangan kue di tokonya yang terkenal itu.
Jeshe, Si Kutu Buku, itulah julukannya. Jeshe senang sekali membaca buku, jadi ia disebut Si Kutu Buku. Bu Jahe sengaja membuat perpustakaan pribadi di rumahnya di lantai 2. Supaya Jeshe bisa membaca dengan tenang. Jeshe orangnya sangat sabar. Jika diejek, ia akan tersenyum, dan lain lagi, yang membuat hati yang ngejailin dia sedih, karena tak berhasil membuatnya marah atau nangis. Seperti yang kamu tahu tentang Kutu Buku, sekarang Jeshe sedang asyik membaca buku.
Jella adalah anak perempuan paling centil yang pernah dimiliki keluarga Jahe. Namun jangan salah, ia orangnya sangat dewasa! Ia bisa menjaga adiknya, membersihkan rumahnya, menjaga toko Pak Jahe pun Jella bisa. Tapi sayangnya, ia sangat pemalas. Harus berulang kali menyuruhnya supaya ia melakukan yang kita minta, bahkan sampai membuat Pak Jahe dan Bu Jahe kesal karena sikap pemalasnya itu. Seperti sifatnya, sekarang Jella sedang berdandan di kamarnya.
Jenny, ia anak terakhir di keluarga Jahe. Kalau menurut kamu anak terakhir itu suka dimanja, tapi Jenny nggak suka banget dimanja. Ialah anak yang paling keras kepala di keluarga Jahe. Jenny pintar melukis, membuat cerita, dan marah-marah. Semuanya takut kalau Jenny marah-marah. Maka Jenny menggunakan kemampuannya marah-marah untuk mengusir orang atau membuat orang lain jinak sama dia. Tapi, yang membuat orang-orang sayang sama Jenny adalah, karena Jenny mempunyai sifat peduli, penyanyang, dan pintar. Jenny, seperti yang sudah aku ceritakan, ia sedang marah-marah kepada Jeva yang berani memasuki kamarnya tanpa izin. Dan itu cukup membuat rumah gaduh.
“Masuk kamar masing-masing!” Suara Bu Jahe memenuhi rumah Jahe mereka sampai-sampai mata si rumah Jahe retak. Jenny dan Jeva sudah berhenti bertengkar. Jenny berhasil memukul Jeva, dan Jeva berhasil membuat Jenny menangis. Jeva senang setengah mati, karena sudah lima hari ini ia tidak berhasil membuat rumahnya gaduh, dan sekarang ia berhasil, karena bertengkar dengan adik bungsunya itu.
Jenny memasuki kamarnya di lantai satu, Jenna dan Jeshe di lantai dua, Jella dilantai tiga, sedangkan Jacky dan Jeva dilantai empat. Rumah mereka terdiri dari lima lantai, ini cukup membuat penghuninya capek, bolak-balik naik-turun tangga. Untung saja, Jeshe punya ide cerdas, yaitu membuat lift dari marmer dengan ditarik mesin, ia baca dari buku tentang “Rumah-rumah praktis”, pinjaman dari perpustakaan sekolahnya.
Semuanya memasuki kamar mereka. Bu Jahe mematikan lampu ruang tengah, dapur,ruang makan, ruang tamu, ruang keluarga, toko Pak Jahe dan perpustakaan. Lalu cepat-cepat memeriksa kamar Jenna, Jeva, Jecky, Jeshe, Jella dan Jenny, kalau-kalau mereka belum tidur juga. Benar saja, saat Bu Jahe memeriksa kamar Jeva, terdengar teriakan yang menyuruh Jeva tidur, lalu terdengar suara orang marah-marah , dan terdengar suara lift.
Keesokan harinya…
“Bangun! Bangun! Semuanya bangun! Cepat! Hari ini bukan hari libur! Ayo cepat Jenna, Jella, Jeva! Cepat bangun! Bagus Jecky, Jeshe, Jenny, kalian sudah bangun sekarang, mandi lalu makan dan siap-siap ke sekolah! Ayo Semuanya bangun! Ibu kalian sudah memasak makanan yang kalian sukai!” Perintah Pak Jahe, kepada anak-anaknya yang berjumlah 6 orang. Semuanya buru-buru bangun karena sudah penasaran apa yang dimasak oleh ibu mereka.
Jenna buru-buru memasukan bahan-bahan yang akan ia pakai untuk ulangan memasaknya ke tas yang bergambar kue Jahe, itu tas kesayangannya, ulangan memasaknya bertema perkedel. Jenna tahu, kali ini bukan dia yang akan mendapatkan nilai tertinggi, karena ada Pew, ia dari keluarga perkedel. Tapi semuanya tahu, kalau keluarga perkedel adalah keluarga yang jahat dan licik.
Jeva berusaha memasuki kamar Jenny lagi, untuk mencorat-coret pr-nya, tapi sudah ketahuan Jenna saat ia mau memasuki ruang makan. Jeva buru-buru lari, lalu duduk tenang di meja makan yang masih kosong, hanya ada dia dan Jenna, yang sudah mengetahui rencana Jeva.
Jecka berlari sekencang-kencangnya ke toko kue Pak Jahe. Toko itu ada di sebelah rumah mereka. Jecka diminta menghitung uang yang ada di toko. Sampai Pak Jahe tiba di ruang makan. Pak Jahe takut uangnya ada yang mengambil.
Jeshe mengambil seabrek buku di perpustakaan rumahnya lalu memasukan ke tasnya. Jeshe memang suka begitu, ia selalu membawa dua tas ke sekolahnya, satu untuk alat-alat yang ia perlukan di sekolah, sedangkan yang satunya lagi untuk buku-bukunya. Jeshe selalu malas menuju ke perpustakaan sekolahnya, kecuali kalau terpaksa, maka ia membawa dua tas.
Jella sudah hampir sampai di ruang makan, namun saat ia melihat Jenna ada di situ Jella buru-buru lari lagi ke kamarnya. Jella takut disuruh menyiapkan piring-piring, jadi ia harus menunggu sampai Jenny ke ruang makan , supaya Jenny yang disuruh menyiapkan piring untuk sarapan. Jella membuka tas dandannya, lalu mulai menghias wajahnya lagi. Tas dandannya hanya sebuah kotak kecil seukuran tempat pensil, jadi masih bisa dikantongi. Namun, walaupun kecil, tas dandan ini ajaib loh… bisa diisi berbagai macam alat-alat untuk bersolek.
Jenny keluar dari kamarnya dan menguncinya, kalau-kalau Jeva berusaha memasukinya lagi, ia sudah siap, karena dikamarnya sudah ada alat-alat rahasia untuk melawan Jeva jika memasuki kamarnya. Lalu Jenny menuliskan sesuatu di buku tulisnya, menyobeknya, mengantonginya, lalu berlari menuju ruang makan.
Pak Jahe sedang menyalakan mobil Jahenya. Memang mobil itu berbentuk Jahe, namun dari baja. Setiap hari Pak Jahelah yang mengantarkan anak-anak nya ke sekolah, dan menjemputnya pulang. Pak Jahe punya 6 pegawai yang mengurus tokonya dan 18 yang memasak kuenya. Pabrik kue Pak Jahe lumayan jauh dari tokonya, jadi Pak Jahe menyewa Kue Jahe lagi untuk menjadi pegawainya yang mengantarkan barang dari pabrik ke tokonya, cukup 2 orang saja, karena ini pekerjaan mudah.
Bu Jahe sedang menyiram tanaman di halaman belakang rumahnya yang sangat luas, rencananya, di halaman ini akan dibagun playground, tapi siapa yang mau main di play ground itu? Karena anak-anaknya sudah besar-besar dan sudah tidak suka lagi bermain yang seperti itu, jadi Pak Jahe dan Bu Jahe setuju membuat rumah pohon, dan menanam pohon Lambang Para Jahe disana, tapi pohon itu masih sangat kecil, jadi Bu Jahe selalu menyiramnya jika saat menunggu keluarga nya berkumpul ke ruang makan. Karena ia ingin melihat pohon itu tumbuh dan menjadi tempat main anak-anaknya.
Semua anggota keluarga Jahe sudah berkumpul di ruang makan. Dan mulai makan. Peraturan keluarga Jahe adalah, kalau makan jangan sambil berbicara, dan semuanya patuh dengan peraturan itu. Mereka makan dalam diam setelah semuanya selesai makan, mereka berangkat ke sekolah diantar oleh Pak Jahe.
“Anak-anak! Semuanya masuk mobil! Perintah Bu Jahe dari ambang pintu masuk ke rumah Jahe. Semuanya mengambil tasnya masing-masing dan berbaris di depan Bu Jahe. Memang selalu begini, jika akan berangkat sekolah, mereka mesti berbaris lalu akan mendapat pesan-pesan dari Bu Jahe.
Jenna maju “Jenna, semoga ulangan memasakmu sukses ya.. kalahkan keluarga perkedel itu!” Bu Jahe menyemangati. Jenna hanya mengangguk.
Jeva maju, wajah Bu Jahe jadi galak “Jeva awas kalau aku menerima surat dari sekolahmu kalau kamu berbuat nakal lagi! Aku tidak akan memaafkan mu!” Bentak Bu Jahe, Jeva hanya mencibir.
Jecka maju, wajah Bu Jahe cerah lagi. “Jecka, perhatikan gurumu ya, kalau sedang menerangkan! Nilaimu akhir-akhir ini jelek.” Bu Jahe menasehati, Jecka hanya mengganguk.
Jeshe maju. “Jeshe, jangan terlalu banyak membaca ya, kerjakan sesuatu selain membaca!” Kata Bu Jahe. “Memangnya kenpa Bu? Aku kan sudah mengerjakan hal lain selain membaca!” Kata Jeshe spontan saat ibunya bilang ia jangan terus-terusan membaca.”Apa?” Kata Bu Jahe lagi “Mandi, makan, bantu ibu. ” Kata Jeshe. Bu Jahe tertawa lalu menyuruh anaknya masuk ke mobil.


BERSAMBUNG

Minggu, 12 Oktober 2008

KE RUMAH NENEK
Lebaran sudah lewat 3 hari, sekarang aku, ayah, ibu dan Hilman mau pergi ke Tasik, Manonjaya, disana, ada rumah nenek Eti, ibunya ibuku.
Aku bangun pagi-pagi karena hari ini kita berangkat ke Tasik. Di rumah ada Mang Erwin, adik ibu. Kemarin, Bi Ida, Mang Oki, Bram, Tiara Adelia dan Mang Erwin kerumah, habisnya Mereka mau pulang ke Tangerang, dan belum ketemu di Tasik, karena baru besok aku berangkatnya. Mang Erwin nginep dulu di rumahku, katanya mau main kerumah temennya yang di Bandung besok. Sedangkan yang lainnya langsung pulang lagi ke Tangerang.
Kami berangkat jam 9 dari rumah ke terminal, diantar Mang Santo dan Mang Endi, adik ayah, juga diantar tukang ojek. Aku dan Mang Endi pertama sampai diterminal bisnya, terus nunggu yang lainnya dating. Kemudian Ibu dan Mang Santo dating, terus aku dan ibu langsung beli makanan untuk di perjalanan. Waktu lagi belanja, Ayah dan Hilman dating, jadi lengkap deh semuanya! Waktu mau berangkat, Mang Santo dan Mang Endi pulang.
Ayah pingin naik bis Budiman, yang ber-AC, karena katanya di Nagreg macet, jadi supaya kalau macet nggak kepanasan, jadi milihnya bis yang ada AC-nya. Tapi sayangnya, bis Budiman belum juga datang, jadi kami menunggu sebentar di terminal, sebelumnya juga ada yang nawarin bis ke tasik, pake AC, tapi bisnya bis Alladin, ayah nggak mau, mungkin karena mahal. Tapi tiba-tiba bis Budimannya datang juga! Banyak orang-orang yang lari-lari ngejar bi situ, ternyata banyak yang mau ke Tasik juga ya! Ayah yang duluan kesana, ngejagain tempat duduknya buat berempat. Kami duduk hamper di belakang, karena dibelakang kursinya ayah dan Hilman, itu bangku yang paling belakang, sedangkan aku duduk di depan kursi ayah dan Hilman, aku duduk sama ibu.
Pertama-tama emang nggak macet, tapi lama-lama macet juga. Aku lupa lagi apa nama jalan yang macet itu, tapi di Nagreg nggak macet, Cuma waktu sebelum ke nagreg aja macetnya. Di jalan ayah dapet telepon, katanya Mang Endo, adik ayah, mau ngejagain rumahku, terus mau buat api unggun pas malem-malemnya di lapangan di depan rumahku. Ibu katanya mual, terus pusing. Tapi kalau aku nggak tuh! Nyaman banget loh, bis Budiman yang satu ini! Aku nggak mual deh!(Emang biasanya aku nggak mual!)
Waktu jam setengah dua-an aku nyampe di terminal Tasik. Waah… lega….tapi, kami nggak tahu mau naik apa buat ke Manonjaya. Asalnya aku mau naik Taxi, tapi nggak da Taxsinya, dan juga adik aku nggak mau naik Taxi, katanya takut muntah. Terus ayah nemuin bis kecil gitu, yang ke Manonjaya, jadi kami naik kesana. Kata ibu, bisnya menyeramkan, nggak memperhatikan keselamatan penumpang, terus lelet banget kaya keong. Emang sih, lelet banget! Terus, bis berhenti lama banget!(Nyari penumpang, biasa..). Tapi lama banget! Aku nggak tahu ngabisin berpa jam di bis itu, pokoknya sumpek banget deh… tapi untung aja, aku duduknya dekat pintu, jadi, masih ada udara segarrrr………..
Akhirnya, sampai juga di rumah nenek! Aku sampai disana jam 5-an. Di depan rumah nenek udah ada Nenek Eti, Nenek Ade, Bi Yanti, Mang Isaldan Bi Aini, kalau Kakek Iyus kayaknya lagi tidur. Akhirnya, selama 8 jam, nyampe juga…setelah naik bis yang kayak keong itu, akhirnya bebas juga… hi…hi…hi…
Waktu jam 6-an lah, ibu, Nenek Eti dan Nenek Ade, Kakek Iyus dan Bi yanti pergi ke rumah nenek Eutik, nggak tahu mau ngapain. Jadi aku, Hilman, Ayah, Mang Isal, Bi Aini di rumah nenek Eti, oh ya, ada kabar buruk! Besok Mang Isal, Bi Aini, Kakek Iyus sama Nenek Ade pulang! Jadi nggak ada temen deh…
bersambung....

Selasa, 19 Agustus 2008

Kamis, 07 Agustus 2008

Tugas TOI ( time of inquiri ) ku


Cerita Perjuangan Gajah Mada

Dialiran sungai Berantas yang mengalir dengan derasnya menuju kearah selatan dataran Malang dan dikaki pengunungan Kawi-Ardjuna yang yang indah-permai itu, maka disanalah agaknya seroang Indonesia berdarah rakyat dilahirkan pada permulaan abad ke 14. Ahli sejarah tidak daapt menyusun hari lahirnya dengan pasti, ibu bapak dan keluarganya tidak mendapat perhatian kenang-kenangan riwayat, begitu juga nama desa tempat dilahirkan dilupakan saja oleh penulis keropak zaman dahulu.

Asal-usul Gadjah Mada semuanya dilupakan dengan lalim oleh sejarah..Barangkali keadaan itu selaras pla dengan perbawa dan nasih Gadjah Mada. Dia tidak bertopang kepada darah keturunan, dan namanya terpaku dalam lembaran emas sejarah karena tujuan hidup yang tinggi dan maju kedepan atas tenaga usaha sendiri. Dia kelahiran rakyat jelata, dan rakyat murba acapkali dilangkahi saja oleh sejarah yang berpihak kepada yang dianggapnya menarik perhatian. Menurut kepercayaan orang Bali, seperti tertulis dalam kitab Usana Djawa, maka Gadjah Mada itu dilahirkan dipulau Bali Agung, dan pada suatu ketika berpindah ke Madjapahit. Menurut cerita Bali itu, maka Gadjah mada tidak mempunyai ibu dan bapa, melainkan terpancar dari dalam buah kelapa sebagai penjelmaan Sang Hiang Narajana ke atas dunia.
Jika sekiranya cerita ini benar, maka Gadjah Mada berasa dari tanah pulau Bali seperti Perabu Airlangga (990-1042), Yang mendirikan kerajaan Darmawangsa setelah keraton dibakar dan negara diruntuhkan oleh kekuasaan Wuraweri Sriwijaya dalam tahun 1007 M. Tetapi karena disekelilingi kota Malang-Singasari sejak dahulu banyak didapati tanda-tanda memperingati nama Gadjah Mada, dan oleh karena dalam tahun 1321 dia telah berusia cukup untuk menjadi patih disuatu daerah, maka keluarlah persangkaan yang memberi alasan,bahwa dia agkanya kelahiran aliran sungai Berantas, dilahirkan kira-kira dalam tahun 1300.
Sebagai pemuda dia tidak mempunyai hidup yang mewah-bahagia, melainkan dibesarkan sebagai anak desa yang bersatu dalam kemelaratan sehari-hari dengan alam yang kaya raya. Dari pemuda rakyat yang lebih tua mendengar bagaimana runtuhnya kerajaan Singasari dengan pembakaran keraton dan pembunuhan bangsawan pada tempat yang letaknya dekat disebelah utara.Keadaan negara turun dan negara naik itu mengisi kepada dan dada pemuda Gadjah Mada yang mempunyai panggilan hidup yang luar biasa. Suruhan suci lahirlah kedalam dadanya. Pemuda yang bercita-cita itu lalu menjadi ahli negara yang maha tangkas, djiwa dan raga, waktu dan seluruh tenaga diserahkan untuk membesarkan negara yang baru terbentuk. Didalam tangannya negara itu menjadi berjiwa dan bersemangat dan naik ketingkat keluhuran diatas dasar persatuan yang hidup dalam tangan pemimpin besar yang berasal dari anak desa itu.
Dalam perpustakaan, maka Gadjah Mada kenamaan juga dengan memakai nama lain, seperti Empu Mada, Jaya Mada, atau Dwirada Mada, menurut agama namanya : Lembu Muksa, sebagai penjelmaan Mahadewa Wisnu. Gajah Mada artinya Gajah yang galak tangkas, penuh dengan kegiatan. Lebih dari pada empat puluh tahun Gadjah Mada berjuang dan bekerja segenap waktu untuk persatuan dan kepentingan negara. Kitab pararaton memberi rencana tentang perjalanan rancangan hidup Gajah Mada menurut garis-garis besar. Lekaslah dia mendapat perhatian pegawai tinggi, karena bertindak sebagai pemuda yang penuh cita-cita membantu kerajaan dan jiwa kepala negara (1328). Dialah yang mempersatukan kepulauan Nusantara dengan sumpah nusantara atau sumpah palapa.
Dalam tahun 1364 Gadjah Mada meninggal dunia tidak ketahuan dimana badannya tersimpan dalam pangkuan bumi. Kata setengah orang dia meninggal di Majapahit. kata setengah orang lagi dia menenggelamkan diri kedalam lautan Indonesia. Dialah seorang besar Indonesia, yang tidak diketahui tempat lahir dan tempat matinya. Walaupun demikian nama dan perjuangannya tinggal hidup selama-lamanya dalam hati sanubari rakyat sesudahnya dan mendapat ingatan mulia dalam sejarah kebangsaan.
Perjuangan yang lamanya empat puluh tahun itu akan mendapat penerangan dalam karangan yang tuan baca ini. Tulisan ini akan menurutkan jejak2 yang dapat diselidiki di atas jalan yang dirintis pemimpin kebangsaan itu di atas lebih persatuan menuju kebesaran nusa, bangsa dan negara. Gajah Mada harus menerima nasibnya. Kebesarannya, diakhir hayatnya hanya membuat ia diasingkan di desa terpencil ini. Tak pernah jelas dalam asal usulnya, jelas ia bukan raja yang perlu dilegendakan riwayat kelahirannya. Tapi yang pasti kemungkinan besar ia keturunan keluarga bangsawan karena berhasil memasuki pasukan Bhayangkara bahkan bisa menjadi pemimpinnya. Sudah jamak saat itu, ketika pasukan elit hanya bisa dimasuki oleh mereka yang berdarah biru pula. Majapahit yang baru berdiri, dibawah Raden Wijaya, raja pertamanya, sedang berusaha mengkonsolidasikan kekuatannya. Setelah Kediri dengan Jayakatwangnya berhasil ditaklukkan, dan di sisi lain pasukan Mongoliatelah berhasil diusir pergi, maka negara baru itu segera bermimpi akan mencapai kebesarannya setidaknya mencapai seperti Singosari, Negara awalnya. Di samping itu bukankah Raden Wijaya adalah keturunan resmi yang pertama kali berhasil menjadi raja dari perkawinan Ken dedes dan Ken Arok, yang dilegendakan akan menurunkan raja terbesar di Jawa? Semuanya sudah tersedia, tinggal bagaimana raja baru itu memanfaatkan situasi. Maka pembangunan kemiliteran adalah salah satu jalan yang diplih untukmemperkuat negara itu. Apalagi dalam perjalanannya, negara yang baru tumbuh itu, harus mengalami berbagai macam pemberontakan, yang terutama dari sahabat dekat sang raja sendiri, seperti Ranggalawe, Lembu sora, ataupun Nambi. Negara itu akan rapuh jika tak ada yang siap beregenerasi. Maka sekolah militer untuk perwira dimasa depan disiapkan. Dan Gajah Mada adalah salah satu produknya. Menghabiskan masa muda dalam pendidikan kemiliteran, tak ada yang tahu kenapa ia bisa melesat tinggi karirnya. Hanya satu hal yang ia tahu, kesempatan tak pernah datang dua kali.Setelah Raden Wijaya wafat, Jayanegara naik sebagai raja. Sayang ia lemah. Maka ketidakpuasan pun muncul. Dan yang terhebat adalah pemberontakan Kuti. Huru hara pun muncul di ibukota, yang menyebabkan Jayanegara harus lari kesebuah desa hanya ditemani oleh pasukan elitnya yaitu Bhayangkara (nama desanya lupa, kalau gak salah namanya Badeder), yang tentu saja pimpinannya saat itu adalah Gajah Mada. Gajah Mada yang cerdas ini segera menyusun siasat, untuk mengembalikan tahta pada sang raja. Ia pergi ke ibukota, untuk melihat reaksi rakyat, apakah Kuti didukung atau tidak. Ia tiupkan isu sang raja telah wafat. Segera kesedihan mewarnai ibukota. Dan ia pun tahu,rakyat masih dibelakan sang raja. Segera ia kumpulkan pasukan, cari dukungan dan kemudian munculkan sang raja. Kuti yang tak berpikir ke sana akhirnya kalah oleh kuatnya dukungan terhadap sang raja. Ia kalah cerdik oleh juniornya. Tetapi setelah sang raja kembali berkuasa, tetap tak tak ada yang berubah. Dan Gajah mada pun muak melihatnya. Negara ini akan hancur jika raja lemah. Bagi Gajah mada kesetiaan bukanlah pada sang raja, tapi bagi negaranya. Ia segera menyusun siasat. Ia tahu sang raja mata keranjang. Temannya Ra Tanca, tabib istana, punya istri yang cantik. Oleh Gajah Mada, ia mengisyaratkan berita ini pada sang raja. Raja yang penasaran itupun mencari tahu, dan setelah melihat sendiri, ternyata jatuh hati pada istri Ra Tanca. Ra Tanca yang mengetahui berita ini pun marah. Baginya sekarang cuma ada dua pilihan, membunuh sang raja, atau ialah yang akan dibunuh. Pada waktu raja sakit, Gajah Mada segera menyiapkan perangkapnya. Ia panggil Ra Tanca untuk mengobati raja. Tapi ia tahu pula, hati Ra Tanca sudah terbakar amarah, dan pasti akan memanfaatkan situasi ini. Benar saja Ra Tanca membunuh raja. Ada dua versi, ada yang bilang membunuh dengan keris, versi lain dengan meminumkan racun. Gajah Mada yang sudah memperkirakan hal ini, segera bertindak seolah-olah ia kaget, dan segera menikam Ra Tanca, pembunuh raja sekaligus melenyapkan bukti. Segera nama Gajah Mada semakin menjulang ditengah duka ibukota. Dan istri Ra Tanca? Ah, janganlah berpikir ini cerita romantis, bahwa Gajah Madalah yang mendapatkannya, sebab bagi sejarah, nasib istri Ra Tanca tak penting lagi. Dan Gajah Mada pun jadi pahlawan. Bagi sebagian orang yang juga tak menyukai Jayanegara, tindakan Gajah mada tepat. Apalagi setelah Jayanegara wafat, digantikan oleh Tribuana Tungga Dewi. Wanita yang nyaris dijadikan istri oleh Jayanegara, walaupun ia merupakan saudara satu ayah lain ibu Jayanegara. Dan Tribuana sendiri hanya sebagai raja pengganti, menggantikan sang ibu Gayatri yang memilih menjadi Biksuni hingga Gayatri wafat, sehingga Hayam Wuruk menjadi raja. Tapi disini, ada yang berubah. Karir Gajah Mada meningkat. Setelah hanya menjadi bekel, kemudian naik menjadi pimpinan pasukan pelindung raja, naik menjadi patih di daerah Kediri (sebuah daerah protektorat), kemudian ia menjadi Mahapatih di Majapahit dan secara de facto yang memegang kekuasaan tertinggi, karena Hayam wuruk masih kecil. Dan disaat pengangkatnnya lah ia bersumpah yang dikenal sebagai Amukti Palapa. Dan selanjutnya, hidupnya diabadikan untuk mewujudkan sumpah itu. Hayam wuruk yang masih kecil menyerahkan semua urusan negara pada Gajah Mada. Dan kepercayaan itu dibalas dengan sempurna. Majapahit segera menjadi yang terbesar. Kekuasaannya meluas, seperti yang diimpikan oleh Gajah Mada. Bali, Tumasik, Maluku dan Campa menjadi wilayah kekuasaannya. Kadang ia sendiri turun kemedan perang memimpin pasukannya untuk menaklukkan. Hingga ketika kekuasaan meluas melebihi yang pernah dikenal orang Jawa, ada satu titik yang tersisa, Sunda.Negeri ini masih merdeka dan masalah pun dimulai. Hayam wuruk yang beranjak dewasa, memerlukan pendamping, permaisuri yang sebanding. Dibutuhkan yang tercantik, cerdas dan dari kerajaan yang besar pula. Hayam wuruk menilai Dara petak dari Sunda, putri raja Galuh pantas menjadi permaisurinya. Maka segera dikirimlah lamaran. Dan tentu saja Raja Galuh gembira dengan lamaran ini. Hayam Wuruk adalah pria terpandang, tampan dan sangat pantas menjadi menantunya. Dan segera urusan ini dipercepat, dan berangkatlah Raja Galuh ke Majapahit, membawa rombongan kecil dengan putrinya dan kemudian berhenti sejenak di desa Bubat, menunggu jemputan dari Majapahit. Gajah Mada yang mewakili Hayam Wuruk menjemput pengantin. Di desa Bubat mereka bertemu, untuk membicarakan hal-hal yang menyangkut pernikahan. Tapi tragedi ini baru saja dimulai. Gajah Mada memandang, ini adalah usaha pelengkapnya untuk memasukkan Galuh dan seluruh Sunda yang kecil itu kedalam lingkaran Majapahit. Sang putri, merupakan tanda upeti bagi Majapahit, sebagai lambang kesetiaan dan nantinya akan dijadikan sebagai selir raja. Raja Galuh, Sri Baduga tak meyukai ide itu. Baginya ini adalah pernikahan pihak yang sederajat, sekufu, tak ada upeti dan sang putri harus menjadi permaisuri Raja, bukan selir yang dianggap sebagai penghinaan. Kata setuju tak dapat dicapai, dan amarah mulai menggelegak dan terjadilah pertempuran. Pasukan Galuh yang kecil itu luluh lantak ditangan pasukan Gajah Mada dan sang raja sendiri harus tewas. Sedang sang putri yang seharusnya akan berbahagia akan menjadi pengantin, akhirnya bunuh diri karena menanggung kesedihan. Dan Gajah Mada sendiri puas, cita-citanya tercapai, Nusantara telah bersatu dibawah Majapahit. Tapi Hayam Wuruk tak sependapat. Ia yang datang terlambat, sesuai tradisi pengantin waktu itu, melihat pemandangan mengerikan. Calon istrinya telah meninggal. Ia marah pada Gajah Mada, tapi Gajah Mada adalah orang yang sangat berjasa bagi negara. Dan tindakannya hanya insting kenegaraan saja, dan untuk kejayaan Majapahit. Tapi disini visi mereka berbeda, dan tak mungkin 2 orang yang berbeda visi bekerjasama. Dan Gajah Mada sebagai orang Jawa mengerti hal itu, ialah yang harus mundur. Tiba-tiba ia merasa sudah tua, lelah sekali. Ia pergi, menanggalkan semua kebesarannya. Baginya sendiri tugasnya sudah selesai. Majapahit sudah sebesar yang diimpikannya. Ia memilih untuk menyepi, menghabiskan sisa hidupnya. Oleh Hayam wuruk, ia diberi sebuah desa kecil di dekat sungai Brantas yang dibebaskan dari pajak dan dinamakan desa Mada. Disinilah Gajah Mada menunggu takdirnya dan menikmati kesepiannya. Dan ia tahu raja tak pernah berminat lagi bertemu dengannya ketika sang raja mengelilingi Jawa dan sempat berada di dekat desa Mada. Tapi Hayam wuruk tak bersedia singgah untuk bertemu mantan Patih yang sudah tua itu. Sebuah pertanyaan tersisa, kesetiaan seperti apa yang penting. Pada negara atau pada raja?(Sorry kalau Cuma sedikit... tolong dimaklumi)


di edit dan di upload oleh Ayahku

dikumpulkan hari ini kamis 7 Agustus 2008

hilmy sang majapahit

bersama nenek enok ( nenek uyut ) di Manonjaya


REFLEKSI
Cita-citaku banyak, aku ingin jadi arsitek, penulis, seniman, desainer, arkeolog dan dokter. Tapi, yang akan aku bahas disini adalah tentang penulis.
Penulis, membutuhkan inspirasi yang banyak juga kosakata yang sangat banyak. Maka dari itu, mulai dari kecil, aku harus belajar banyak tentang bahasa Indonesia. Penulis juga tidak membutuhkan banyak perlengkapan untuk mengarang cerita, kita hanya butuh pensil, penghapus, juga yang sangat penting adalah ide/ inspirasi. Aku mendapatkan inspirasi menulis dari berbagai hal, seperti: Bangunan di masa lampau, seperti Candi-candi, Taj Mahal, Tembok besar Cina, dan lain sebagainya. Juga bisa dari kebiasaan manusia sehari-sehari, seperti sekolah, belajar, bermain dan lain sebagainya.
Aku senang menulis, sejak aku baru bisa membaca. Semakin banyak buku yang kubaca, aku semakin termotivasi untuk menulis cerita. Pertama-tama aku hanya menyalin tulisan dari buku ceritaku ke buku tulis, tapi lama-lama aku malah menambahkan ceritanya. Ibu yang melihatku sangat rajin dengan hal ini, menyuruhku untuk membuat cerita sendiri. Cerita yang pertama kali kubuat, menurutku sangat jelek, aku pun membuat cerita lagi, tapi tetap saja jelek, lalu kubuang, dan aku menangis karena putus asa. Tapi ibuku bilang, “tak apa-apa ceritanya jelek, Hilmy kan masih belajar, nanti juga kalau Hilmy sudah besar, Hilmy bisa membuat cerita yang bagus, asal kan dilatih terus dan banyak baca untuk mencari ide” Aku sangat senang dengan kata-kata ibu, jadi aku terus berusaha untuk meraih cita-citaku menjadi penulis. Aku jadi semakin banyak membaca buku cerita seperti Harry Potter, dan lain lain, juga membaca buku pengetahuan, karena itu sangat penting. Aku pernah membuat cerita tentang “Dunia” Namun aku tak tahu apa-apa, bahkan di benua apa Indonesia berada, aku tak tahu, jadi aku terus membaca tentang ilmu pengetahuan, nama-nama penemu atau dewa-dewi Yunani, juga bisa menjadi tokoh-tokoh ceritaku.
Aku sangat senang membuat cerita tentang kehidupan sehari-hari. Buku-buku jadi membuatku senang membaca, tapi sekarang bukan buku-buku tipis yang aku sukai, tapi buku-buku tebal.
Buku-buku yang aku sukai adalah: Harry Potter, Chicken Soup For the Kids Soul, Chicken Soup For the Preteen Soul, Hadiah terindah, Laskar Pelangi, Mallory on the Move, Mallory back to school, Mallory VS Max, Star Girl, Edgar dan Ellen, A Poscard from Switzerland, Dunia dibalik kaca, Perempuan-perempuan Haremku, dan masih banyak lagi, yang mungkin aku sudah lupa. Pokoknya, aku sangat berterimakasih kepada ibu yang telah memberi semangat untukku. Thanks Mom...

Kamis, 31 Juli 2008

CERITA TTG 2 ORANG, YANG BERIMAN DAN KAFIR

lukisanku waktu di kelas 3 Lavender

CERITA TTG ORANG KAFIR DAN BERIMAN

Ada dua orang bepergian bersama. Mereka membawa seekor keledai untuk membawa barang-barangnya, obor untuk menerangi jalan di malam hari, dan seekor ayam yang merupakan kawan si keledai.
Satu dari pria itu sangat beriman, sedang yang satunya seorang atheis. Sepanjang jalan mereka berbicara mengenai Tuhan. “Allah itu baik”, kata si pria beriman itu. “Oke kita lihat apakah selama perjalanan ini kau masih dapat berpikir seperti itu”, jawab si pria atheis.
Ketika malam tiba, mereka sampai di sebuah desa kecil dan mencari suatu tempat untuk tidur. Mereka mencari ke semua tempat, ternyata tidak seorangpun yang mengijinkan mereka untuk bermalam di rumahnya. Jadi, mereka memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya keluar dari desa, dan memutuskan untuk tidur di luar desa.
“Aku berpikir kau akan berkata bahwa Tuhan itu baik”, kata si pria atheis sinis.
“Allah membuat hal tersebut, karena tempat ini adalah tempat terbaik untuk kita tidur”, si pria beriman menjelaskan.


Mereka membangun tenda di sebuah pohon besar, di samping jalan masuk menuju desa dan mengikat keledai mereka dengan jarak sekitar 5 meter dari tenda mereka. Ketika mereka mulai menyalakan obor, mereka mendengar sebuah suara. Seekor singa menyerang keledai mereka, mencabik dan memakannya, lalu mereka memanjat pohon untuk berlindung.
“Kau masih berpikir Tuhan itu baik ?”, tanya si pria atheis dengan marah.
“Jika singa itu tidak membunuh keledai, kita yang akan dimakan oleh singa itu. Allah Ta’ala itu baik”, jawab pria beriman.
Kemudian mereka mendengar suara ayam mereka. Dari atas pohon, mereka dapat melihat seekor kucing besar menyerang ayam mereka dan mencabiknya. Sebelum pria atheis itu berkata, pria beriman itu berkata, “ayam itu menyelematkan kita sekali lagi, Tuhan itu baik”.
Beberapa menit kemudian, angin besar membuat obor mereka mati, obor satu-satunya yang dapat menghangatkan mereka. Sekali lagi, pria atheis itu mengejek sahabatnya, “rupanya kebaikan Tuhan bekerja untuk kita sepanjang malam”, pria beriman tidak berkata apa-apa.
Pagi berikutnya, mereka sampai ke desa untuk membeli makanan. Sesampainya di sana, segera mereka mengetahui bahwa pada kemarin malam segerombolan perampok menyerang desa tersebut dan merampok semua yang ada di desa itu.


Mengetahui hal tersebut, pria beriman berkata, “sekarang sudah jelas. Allah Ta’ala itu sungguh baik. Jika kita bermalam di sini, kita akan dirampok seperti orang desa lainnya. Jika angin tidak memadamkan obor kita, gerombolan perampok yang berjalan di dekat kita akan melihat kita dan merampok kita juga. Sangat jelas bukan, bahwa Allah Ta’ala itu baik”.


E-MAIL dari teman ibuku di Surabaya

Minggu, 27 Juli 2008

Jumat, 25 Juli 2008

Cita-citaku

Cita-citaku banyak pingin jadi Guru kaya ayah dan ibuku, pingin jadi penulis terkenal, Arkelog dan Arsitektur. Kata Ayah ibuku kalau mau jadi arsitektur harus bisa menggambar dan rajin belajar, ayahku memberiku hasil tulisan hasil download di internet ttg Profesi arsitektur tersebut .



Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.

Arsitektur adalah bidang multi-dispilin, termasuk di dalamnya adalah matematika, sains, seni, teknologi, humaniora, politik, sejarah, filsafat, dan sebagainya. Mengutip Vitruvius, "Arsitektur adalah ilmu yang timbul dari ilmu-ilmu lainnya, dan dilengkapi dengan proses belajar: dibantu dengan penilaian terhadap karya tersebut sebagai karya seni". Ia pun menambahkan bahwa seorang arsitek harus fasih di dalam bidang musik, astronomi, dsb. Filsafat adalah salah satu yang utama di dalam pendekatan arsitektur. Rasionalisme, empirisisme,fenomenologi strukturalisme, post-strukturalisme, dan dekonstruktivisme adalah beberapa arahan dari filsafat yang mempengaruhi arsitektur.

Selasa, 22 Juli 2008

Belajar dari Batu-bata


Salam sejahtera buat kawanku semua yang senantiasa mengambil hikmah dari setiap fenomena.Kawan, pernahkah kita sejenak meluangkan waktu untuk sekedar menatap batu bata ?
Alangkah percumanya?Mungkin itu yang akan terlintas dalam pikiran kita.
Tapi seorang yang bijaksana adalah yang mampu melihat setiap fenomena dengan positif thinking.
Batu bata adalah batu bata itu sendiri dan takkanpernah berubah jadi emas.
Ia adalah gambar, akan seperti karikatur majalah yang 'terpandang' dan kemudian terbuang kalo tak mampu memaknainya.
Kawan sesungguhnya batu bata adalah sosok yang memiliki keikhlasan yang tinggi.Tampil dengan sepenuh kekuatan untuk menopang beban, tanpa pernah merasa ingin dipandang. Andai ia punya niat untuk dipandang tentunya akan merusak wajah dari sesungguhnya harus terlihat.
Kawan, ketika bekerja dalam sebuah tim, organisasi, dan jamaah berarti kita siap menjadi yang terbaik dengan segenap kemampuan kita. Ambisi pribadi harus kita redam, sebab ia akan seperti bara dalam sekam. Sekali-kali bercerminlah pada batu bata yang tersusun, terselimuti dan takkan pernah lagi kita melihatnya. Namun kita tahu bahwa ia punya peran yang besar.
wallahua'lam.

Thaushiyah-Mq

Senin, 21 Juli 2008

NOVEL KARYAKU


RUMAH BARU
Namaku Merlyna, umurku 9 tahun. Hari ini di rumahku sedang ada pemberesan total. Barang-barangku semuanya dimasukan ke dalam kardus. Boneka, lampu kaca berwarna merah dan silver kesayanganku , komik-komik, dan semuanya diberi nama. Ibu menugaskanku untuk menulis nama barang di kardus. Beberapa jam kemudian, mobil bak sudah datang di depan rumahku. Dan pasti kalian tahu, aku mau pindah rumah, aku tak tahu apakah rumah itu bagus? Apakah aku akan dapat teman disana? Apakah di sebelah rumahku yang baru nanti ada anak laki-laki? Beribu pertanyaan ada di kepalaku. Ayah menyuruhku naik mobil, karena kami akan segera pergi ke rumahku yang baru, barang-barang sudah diangkut oleh mobil bak.
Rumahku cukup jauh dari rumahku yang baru. Di kanan dan kiriku banyak pepohonan dan sawah-sawah. Dimana rumahku yang baru? Rasanya jauh sekali, aku duduk santai di kursi tengah, aku anak kedua, kakaku sekolah di luar negeri, ia sangat baik namanya Mary. Walaupun kakaku perempuan, kami sangat akrab.
Mobilku berhenti di sebuah bangunan, bangunan itu seperti ada ditengah hutan disekelilingnya banyak sekali pepohonan, pohon-pohonnya tinggi- tinggi.Aku langsung tahu bahwa itu rumah baruku.
Tak ada tetangga di sebelah rumahku, semuanya pohon. Aku mengeluh kepada ayah, mengapa di sebelah rumah tak ada anak perempuan? Nanti aku main dengan siapa? Kukira rumah baru menyenangkan…. Aku ingin bertemu Chaty, teman di rumahku yang dulu. Setelah melihat rumahku yang baru, aku jadi tak mau tinggal disana. Ibu yang melihat wajahku sedang cemberut langsung membujuku. Setelah ibu membujuku, aku mau tinggal di rumah baru, walaupun aku masih tak percaya dengan kata-kata ibu. Ayah mengajak kami untuk melihat ke dalam rumah, kamarku dan kamar Mary bersebelahan tak seperti rumahku yang dulu, kamar ayah dan ibu sama seperti kamarku dan Mary, ada di lantai atas. Selain melihat-lihat ke dalam rumah kami juga melihat-lihat sekitar rumah, ada pohon terbesar yang pernah aku lihat, ada kupu-kupu yang sayapnya sangat indah, sampai-sampai ibu ingin memeliharanya! Ibu memintaku untuk mengejarnya, namun saat aku sudah sampai diujung hutan ayah melarangku mengejarnya sampai jauh lagi. Saat kami akan kembali ke rumah, ibu memberitahuku kabar gembira, kalau tahun ini Mary akan pulang! Beberapa bulan ini, aku tak sekolah karena ayah dan ibu sedang mencari sekolah yang dekat dengan rumah untukku. Mobil bak telah datang ke depan rumah baru, semua barang-barang diturunkan dari mobil bak. Ayah menyambutnya, dan menyuruhku mencari toko untuk membeli minuman. Setelah berjalan cukup lama, akhirnya aku menemukan toko, disekitarnya banyak rumah-rumah dan ada sebuah stasiun kereta api. Aku langsung masuk ke dalam toko, banyak orang-orang disana, ada juga anak laki-laki, aku sekarang tahu toko yang ada didekat rumahku dan teman bermain didekat rumahku. Aku mulai pulang dengan membawa minuman pesanan ayah.
Sesampainya di rumah, aku lihat semua barang-barang sudah ada di depan rumah, ayah menyuruhku untuk membagikan minuman yang kubeli kepada orang yang membantu membawa barang-barangku ke rumah baru.
Ayah bilang kepadaku kalau Mary akan datang lusa! Aku sangat senang mendengarnya, aku sudah tak sabar ingin bertemu dengan Mary.
Sekarang aku, ayah dan ibu sedang bingung. Mencari stasiun kereta api, karena Mary bilang ia akan dijemput disana. Tiba-tiba aku ingat stasiun kereta api yang kulihat di dekat toko tempat aku membeli minuman! Aku langsung memberi tahu ibu dan ayah lalu kami semua berangkat ke stasiun, dan aku yang memberi tahu jalannya. Sampai juga di stasiun, stasiun itu tak terlalu padat, jadi kamigampang untuk mencari Mary. Mary sedang duduk sambil melihat sebuah lukisan, ia juga memegangi keresek berwarna putih, rambutnya dikuncir dengan pita biru. Aku cepat-cepat memanggilnya dan berlari mendekatinya, Mary menoleh dantersenyum kepadaku, ayah dan ibu menyusul dari belakang.
Kami pulang ke rumah dengan gembira, sementara ayah menyetir, aku, ibu dan Mary mengobrol tentang rumah baru, sekolah Mary dan rencana-rencana berlibur beberapa bulan ini.
Kami tak tahu, ketika ayah berhenti di depan rumah makan. Saat aku keluar dari mobil, aku kaget! Aku berada di depan rumah makan, aku tidak menyadarinya sama sekali tadi! Ibu langsung menanyakan kepada ayah, dan ayah bilang, kami akan makan-makan! Perayaan pulangnya Mary dan rumah baru. Aku sangat kenyang telah makan banyak, kami pulang dalam diam, ibu dan Mary tertidur. Mobil ayah berhenti lagi, tapi bukan di depan rumah makan, melainkan rumah baru. Ibu dan Mary yang asalnya tertidur, tiba-tiba bangun.
Mary senang melihat-lihat rumah kami, aku juga mengajak Mary ke pohon besar, dan aku jelaskan kalau itu adalah pohon terbesar yang pernah aku lihat, ternyata Mary juga beranggapan sama denganku. Kami berdua meminta izin kepada ayah karena kita ingin mengumpulkan kayu bakar dan rumput-rumput untuk dijadikan pagar,dan rumah-rumahan yang akan aku buat didekat pohon besar, kami senang ketika ayah mengizinkan, dan ayah juga bilang aku dan Mary boleh meminjam alat-alatnya, dan memang kami membutuhkannya!
Setelah itu kami langsung beraksi, aku pergi untuk mengumpulkan rumput dan kayu bakar, sedangkan Mary mencari barang-barang yang diperlukan dari dalam rumah. Aku langsung menerobos daun-daun kering yang berjatuhan, sampai daun itu terbang. Setelah lama aku mencari, datanglah Mary ia berlari ke arahku dengan membawa barang-barang, dan menaruhnya didekat tempatku bekerja, Mary membantu pekerjaanku. Semuanya selesai kami beristirahat sebentar, di sebelah pohon besar sudah ada rumah-rumahan yang sangat cantik, apa lagi aku dan Mary menambahkan bunga-bunga yang kita petik sendiri, rumah-rumaha itu juga bisa kita masuki, alasnya hanya tanah, tapi Mary bilang kita berdua nanti akan membeli sesuatu untuk alasnya. Mary pulang sebentar untuk membawakan makanan dan minuman untuku, sementara aku menunggu keringat mengucur di sekujur tubuhku tapi aku sudah puas sekaligus senang karena rumah-rumahan yang aku dan Mary idamkan sudah jadi, aku sedang duduk didalamnya menunggu kakak yang sangat kusayangi.
Mary datang dengan membawa air dan kue kesukaanku, kita makan bersama di rumah yang telah kita buat. Aku tak tahu kalau Mary kesini dengan membawa izin dari ayah dan ibu! Kita boleh menginap di rumah-rumahan ini! Mungkin rumah-rumahan ini cukup untuk badanku dan badan Mary, kami berlari ke rumah untuk mengambil barang-barang yang kita perlukan untuk menginap, aku mengambil tikar dan karpet untuk alas sementara, Mary mengambil garam untuk jaga-jaga kalau ada ular, disana mungkin tak ada binatang buas seperti macan dan harimau tetapi kita yakin disana masih ada ular.
Aku berangkat dengan semangat, kulihat wajah Mary juga sama sepertiku ia terlihat sangat bersemangat. Sesudah sampai di depan pohon besar, kami menngelar tikar dan ditumpuk oleh karpet supaya hangat, didepan rumah-rumahan kami pasang plastik yang sangat besar untuk menutupinya, karena kalau memakai plastik terlihat sampai ke dalam, aku dan Mary memasangkan kain taplak yang sama besarnya dengan plastik itu.
Kami mulai mencari kayu bakar untuk membuat api unggun di depan pohon besar. Kayu bakar sudah terkumpulkan, agak capek juga membuat api unggun, aku danMary bergantian memcobanya dan akhirnya nyalalah api unggun itu, suara api itu beradu dengan suara kodok, Mary takut dengan kodok, jadi kita masuk ke dalam rumah-rumahan. Hangat juga didalam, aku tidur didekat tirai, garam sudah ditaburi olehku, Mary membacakan cerita dengan senter di tangan kirinya dan buku di tangan kanannya, aku senang bisa membuat rumah-rumahan ini dan juga tidur didalamnya. Pagi pun tiba, aku bangun lebih dulu daripada Mary, aku membuka tirainya supaya cahaya masuk ke dalam, kulihat di luar apai unggun sudah mati dan para kodok yang tadi malam berkeliaran sudah tak ada, kutemukan sebuah buku cerita menimpa muka Mary. Aku bermaksud menakut-nakuti Mary, jadi aku pergi ke belakang pohon dan kupanngil namanya supaya ia terbangun, memang benar! Mary terbangun! Tapi Mary tidak memperdulikan, kalau aku tak ada didalam, ia malah keluar dengan membawa buku cerita, bantal dan selimut yang aku dan dia pakai, aku kaget saat ia berjalan menuju rumah, kali ini rencana ku gagal, aku tak membuat Mary takut, padahal aku ingin mengerjainya, lalu aku masuk ke ruma-rumahan, semuanya sudah dibawa oleh Mary, hanya karpet dan tikar yang belum Mary bawa jadi aku yang membawanya.
Sampailah aku dirumah, aku duduk sebentar di kursi teras, tiba-tiba ada yang membuka pintu, aku kaget sekali sapai kursi yan aku duduki terangakat. Ternyata ibu yang membuka pintu, ibu menyapaku dan memberikanku susu rasa coklat dan sepotong sandwich. Ibu menanyakan tentang acara menginap tadi malamku dan Mary ketika makan siang, ayah bilang kepadaku, katanya Mary boleh ikut mencari sekolah untuku besok! Acara keluarga lagi nih!
Rencananya, hari ini aku, ayah, ibu dan Mary akan mencari sekolah untuku. Semuanya sibuk, karena hari ini kami harus buru-buru. Kami akan sarapan di rumah makan, lalu kami pergi ke toko untuk membeli keperluan setelah itu kami baru mencari sekolah untuku, kalau kami tidak mendapatkan sekolah yang cocok, akan dilanjutkan besok, karena hari ini ada acara lain yang terakhir dan sangat penting yaitu, pergi ke tempat wisata! Saat mendengar ini aku sangat senang. Ibu mempersiapkan yang akan kami bawa, karena kita juga akan berenang! Mary sedang sibuk berdandan aku sendiri sedang mengantri untuk mandi, ibu sedang mempersiapkan baju-bajunya, dan ayah sedang mandi, lama sekali menunggu ayah mandi, terpaksa aku harus menggunakan kamar mandi teratas, yang menyaramkan! Ternyata, di atas tak ada apa-apa, hanya ada beberapa laba-laba.
Semua sudah masuk ke dalam mobil, dan saatnya kita berangkat! Kami berangkat dari rumah jam 6 pagi dan langsung menuju rumah makan yang dulu kita berpesta pulangnya Mary dan rumah baru. Setelah makan, kami menyimpan mobil di rumah makan, karena jarak dari rumah makan ke toko sangat dekat sekalian mengirit bensin. Ibu yang paling heboh saat berbelanja, aku langsung ke tempat mainan, namun aku takut jika sendiri jadi aku minta ditemani Mary, ayah juga sedang sibuk melihat barang-barang. Setelah berbelanja, mobil sangat penuh tapi sekarang saatnya mencari sekolah. Ayah berhenti di depan sekolah dasar, ayah dan ibu menyuruhku keluar dari mobil dan menyuruh Mary menuggu di mobil. Di depan sekolah itu ada patung dan air mancur, tamannya juga indah, kami masuk ke dalamnya, dalamnya sangat bagus semuanya kayu indah dengan banyak ukirannya, tulisan selamat datang terlihat jelas di pintu masuk, di ujung ruangan itu tertulis ruang kepala sekolah, ayah mengajak kami masuk ke dalam ruang kepala sekolah. Sepertinya ayah akan meminta izin kepada kepala sekolah supaya aku bisa melihat-lihat sekolah ini, ternyata betul dugaanku ayah meminta izin kepada kepala sekolah, tetapi saat mereka berdua sedang berbincang-bincang, ayah dan kepala sekolah tertawa dan saling berjabat tangan, aku dan ibu bingung. Lalu ayah memperkenalkan kepala sekolah kepadaku ternyata kepala sekolah adalah teman ayah saat ayah smp, ayah lama sekali berbincang-bincang dengan kepala sekolah sampai akhirnya ibu mengingatkan ayah untuk melihat-lihat sekolah ini, dan kepala sekolah memperbolehkan. Di tengah-tengah sekolah ada sebuah taman yang indah sekali bunga-bunga bermerkaran, kupu-kupu bermain di sekelilingnya burung-burung berterbangan seakan sedang mangajak bermain, kursi-kursi taman nan indah tersedia, pohon-pohon tumbuh sangat subur, dedaunan berjatuhan. Sungguh indah pemandangan ini. Ayah mengajaku untuk melihat kelas-kelas, kelas tak kalah menariknya dengan tamannya, semua kelas bernuansa kayu dengan ukirannya yang indah, aku sangat suka di sini. Setelah melihat-lihat sekolah ini, kami kembali ke kantor kepala sekolah untuk berpamitan. Saat kami masuk ke dalam mobil, di dalam tak ada Mary, kita semua kuatir akan Mary. Tiba-tiba ada yang memanggil namaku aku langsung menoleh, ternyata Mary, ia berlari menghampiri kami, Mary membawa kantung keresek ia menyapa kami dan langsung masuk ke dalam mobil, ibu mengomel di mobil memperingatkan Mary karena ia hampir menghawatirkan kami, lalu Mary menjelaskan bahwa ia tadi sedang membeli donat untuk kita makan di mobil, mendengar itu ibu langsung terdiam pipnya merah bertanda malu, aku dan ayah tertawa, Mary diam saja seperti menahan tawa. Kami semua memakan donat yang dibeli oleh Mary, sunnguh enak rasanya sambil mengemil donat ayah menyetir dan aku, ibu, Mary bercerita.
Kami sudah ada di depan tempat wisata, kami masuk ke dalamnya dan langsung memarkirkan mobil, kami sangat senang sudah sampai di sini karena donat sudah habis, dan kita akan turun di sini lalu membeli makanan ringan lagi sambil melihat-lihat macam-macam permainan. Sebelum kita berpuas-puas, kami makan siang terlebih dahulu, kami tidak makan banyak-banyak karena kami juga sudah agak kenyang makan donat tadi. Ibu memberikan aku dan Mary es krim aku rasa coklat dan yang Mary rasa lemon, aku sangat, tiba-tiba Mary berteriak kepada seorang anak perempuan yang mungkin sebaya dengan Mary. “ Hai Bella!” Teriak Mary sambil menghampirinya, ibu ngomel-ngomel karena es krim Mary mengenai bajunya yang berwarna merah dengan renda bermotif bunga Poppy, Mary berbalik dan langsung menghadap aku dan ibu, tersenyum manis “bolehkah aku menginap di rumah Bella?” Tanya Mary sambil agak tersenyum jail
“ Siapa sih Bella itu? Kataku cepat “kok tiba-tiba ngajak nginep?”
“ Dia itu temanku di sekolah, kenalan yuk!” Ajak Mary kepadaku sambil menarik tanganku. “Bella, perkenalkan ini adikku Merlyna” Kata Mary riang “Oh ya! Hai Merlyna, senang berkenalan dengamu! Sangat senang! Mary senang bercerita tentangmu loh…. dan sekarang aku berkenalan denganmu! Walaupun baru lihat langsung tapi aku sudah tahu tentang dirimu!” Jawab Bella, suaranya melengking. Tak kusangka memang begitu Bella, wajahnya sangat polos, tetapi ternyata orangnya tak seperti wajahnya. Aku bercakap-cakap dengan Bella, sementara Mary menghampiri ibu dan meminta izin lagi, sepertinya ibu memberi Mary uang tadi.

Minggu, 20 Juli 2008

tes upload, Hilmy

4 Mimpi Yang Menggemparkan Dunia

Setiap orang sudah pasti pernah bermimpi saat tidur. Entah itu mimpi yang indah atau pun buruk. Ada juga sejumlah mimpi yang membingungkan, di mana kita tidak tahu-menahu peristiwa yang terjadi dan orang-orang yang terlibat di dalam mimpi itu. Lebih aneh lagi, ada sejumlah mimpi yang begitu nyata yang kemudian benar-benar terjadi, karena itu, banyak orang yang percaya dengan mimpi, bahkan sengaja mencari “orang pintar” untuk mengartikan makna mimpi yang dialaminya. Berikut ini empat kasus mimpi yang benar-benar realistis sehingga pernah menggemparkan dunia.
1. Kimiawan Jerman, F.A.Friedrich AugustkekulSuatu hari di musim dingin tahun 1864, kimiawan asal Jerman, F.A Friedrich Augustkekul von Stradonitz (829-1896) duduk mengantuk di depan tungku dinding, atom-atom dan molekul-molekul mulai berdansa (bergerak) dalam halusinasi, se-ikatan atom karbon bagaikan ular menggigit erat ekornya sendiri dan berputar-putar di depannya.
Seketika setelah sadar dari tidurnya, Friedrich akhirnya mengerti ternyata molekul benzena itu adalah sebuah rantai. Semua bukti yang ada menunjukkan molekul benzena itu begitu simetris, 6 buah atom karbon dan 6 atom hidrogen berurut sempurna secara simetris, serta membentuk molekul yang stabil. Puluhan tahun sebelumnya, para ilmuwan masih belum mengetahui strukturnya secara pasti. Atas penemuannya yang tak terduga ini, ia dikenal sebagai ‘dewa cincin’ karena berhasil mengungkapkan bagaimana 6 atom karbon molekul benzena berikatan dengan 6 atom hidrogen.
2. Ahli kimia Rusia Dmitry Ivanovich Mendeleyev
February 1869, ini berhubungan dengan konstitusi dunia kimia, struktur tabel periodik. Waktu itu sudah ditemukan 63 jenis elemen, tanpa terelakkan ilmuwan harus mempertimbangkan, apakah dunia alam itu memiliki hukum tertentu, agar supaya elemen tersebut bisa secara berurut dibagi dalam berbagai kategori, dan memainkan fungsinya masing-masing? Profesor kimia yang berusia 35 tahun, Dmitry Ivanovich Mendeleyev berpikir keras mengenai masalah ini, dan dalam kelelahannya ia terbenam ke alam mimpi.
Dalam mimpinya itu ia melihat sebuah daftar, dan secara berturut-turut unsur-unsur itu jatuh ke dalam petak yang sesuai. Setelah bangun ia segera mengingat ide rancangan daftar tersebut: karakter elemen itu bertambah mengikuti nomor urut atau tabel atom, memperlihatkan perubahan yang teratur.
Dalam daftarnya, Dmitry Ivanovich Mendeleyev menyisakan kolom kosong terhadap elemen yang belum diketahui, dan dalam beberapa tahun sesudah itu, 11 jenis elemen yang diprediksikannya secara berturut-turut ditemukan, dan secara teratur menetap ke dalam tabel periodik, khususnya helium, neon, krypton, xenon dan radon yang belakangan ditemukan yang memberi tambahan kategori yang baru pada struktur tabel periodik, berbagai macam karakter cocok secara mengejutkan dengan prediksinya. Dan dunia elemen jelas sudah dengan sekali pandang, ia tak ubahnya seperti sebuah peta besar, dan riset kimia di masa yang akan datang semuanya akan tergantung pada gambar petunjuk ini.
3. Ahli biologi dari Austria, Otto Loewi (1873-1961)Malam sebelum hari kebangkitan Isa Almasih tahun 1921, ahli biologi Austria yakni Otto Loewi sadar dari mimpinya, ia mengambil secarik kertas dan tanpa sadar menulis sesuatu, lalu terkulai dan tertidur lagi. Pada pukul 6 pagi keesokan harinya, tiba-tiba teringat dirinya kemarin menulis sesuatu yang sangat penting, namun, ia tidak mengerti dengan simbol gambar yang ditulisnya sendiri. Untungnya, pada hari kedua pukul 3 dini hari, pemikiran baru yang telah berlalu itu kembali lagi, yaitu sebuah metode rancangan percobaan, bisa digunakan untuk membuktikan apakah hipotesa itu benar terhadap hal yang dikemukakan Otto Loewi pada 17 tahun silam.
Loewi bergegas bangkit dari ranjang dan segera ke laboratorium, menyembelih 2 ekor kodok, jantung kodok itu dikeluarkan dan direndam ke dalam garam fisiologis, salah satu kodok yang pertama itu membawa saraf kelana, sedangkan kodok yang kedua tidak. Dengan menggunakan elektroda Loewi merangsang saraf kelana pada jantung kodok pertama agar denyut jantungnya menjadi lamban, beberapa menit kemudian air garam yang merendamnya itu dialihkan ke dalam wadah tempat jantung kodok nomor dua, dan hasilnya denyut jantung kodok nomor dua juga menjadi lamban.
Hasil percobaan tersebut menunjukkan, bahwa saraf tidak secara langsung berefek pada otot, melainkan melalui pelepasan zat kimia, ketika saraf kelana pada jantung kodok pertama itu mendapat rangsangan menghasilkan zat-zat tertentu, mereka atau zat-zat itu larut dalam air garam dan menimbulkan efek terhadap jantung kodok nomor dua. Demikianlah penyebaran kimia dari impuls syaraf diketahui, ia telah membuka sebuah bidang riset yang baru, sekaligus membuat Loewi memperoleh hadiah nobel fisiologi dan ilmu kedokteran tahun 1936.
4. Bangsa Amerika bernama Illyas Hall menemukan mesin jahitRealitas atas penemuan sesuatu dari pemikiran yang terinspirasi melalui mimpi tidaklah sedikit, berikut ini adalah sebuah contoh yang sangat terkenal. Sebab mimpi ini membuat kerja manual berubah menjadi mekanis, lagipula hingga sekarang digunakan di seluruh dunia, karena itu orang-orang selalu mengingatnya.
Sebelum menghasilkan pakaian secara industrial, jarum jahit yang ada dalam pandangan semua orang adalah sama yakni lubang benang dimasukkan pada ujung mata jarum, dengan demikian, ketika jarum menembus masuk ke kain, benangnya baru bisa masuk. Bagi penjahit manual ini tidak ada masalah, namun, mesin jahit industri perlu membuat agar benang menembus dulu ke kain. Para penemu atau pencipta waktu itu menggunakan jarum ganda atau cara polijarum, namun, tidak efisien.
Pada tahun 1940-an, seorang bangsa Amerika bernama Illyas Hall dalam kebingungannya karena tidak bisa menyelesaikan masalah itu akhirnya tertidur, dan dalam tidurnya bermimpi bertemu dengan sekelompok manusia liar hendak memenggal kepalanya atau memasaknya untuk dimakan. Seluk beluk mengenai hal ini terdapat versi yang berbeda, pendek kata berada dalam situasi yang sangat tidak menguntungkan, dengan sekuat tenaga hendak keluar dari kuali atau menghindari parang, namun, oleh para manusia liar itu ia diancam dengan tombak panjang, tepat di saat itu ia melihat lubang di ujung tombak itu.
Karena mimpi itu, ia memutuskan meninggalkan cara menjahit dengan tangan karena ada alasannya. Ia merancang lubang jarum yang pada tahun 1845 contoh pertama mesinnya diperkenalkan, kecepatan mesin bisa menjahit 250 jarum per menit, lebih cepat dibanding beberapa penjahit profesional, dan mesin jahit untuk industri yang benar-benar efisien akhirnya terwujud.
Sebenarnya, semua orang tidak asing lagi dengan yang namanya mimpi, namun konon katanya, hanya ingatan mimpi-mimpi yang sangat jelas baru bisa bertalian erat dengan pemimpi. Sedangkan mimpi-mimpi yang membingungkan tidak mengandung nilai pertimbangan apa pun. Dikarenakan mimpi menjadi sukses sehingga ke-4 orang tersebut di atas benar-benar membuat orang iri, sebenarnya dari manakah mimpi itu?
sumber : Reminbao