Selasa, 14 Oktober 2008

sambungan




Jella maju sambil meringis kesakitan. “Ada apa?”

Tanya Bu Jahe. “Jenny menginjak kakiku… dan ia tak mau tahu kalau kakiku lepas…” Bisik Jella. Bu Jahe tertawa mendengar perkataan anaknya. “Memangnya kaki bisa lepas?” Kata Bu Jahe penasaran. “Bisa saja bu… karena kata Jecka, kita adalah kue Jahe, bukan seperti manusia.” Bu Jahe tertawa lagi. “Ya sudah, di sekolah jangan malas mencatat ya…” Nasehat Bu Jahe.

Jenny maju. “Jenny, jangan menginjak kaki-kaki kakakmu lagi ya… dan berhenti bertengkar dengan Jeva! Ia hanya ingin membuat rumah Jahe kita gaduh.” Kata Bu Jahe. Jenny tak menjawab, tapi tatapannya seperti mengejek, lalu ia pergi menuju mobil, menyusul kakak-kakaknya.

Di sekolah…

Pak Jahe memarkir mobil Jahe-nya di bagian belakang. Semua anak-anaknya turun, secara tidak tertib. Pak Jahe hanya diam di mobil, sambil melihat anak-anaknya turun dari kaca spion yang berbentuk permen lollipop. “Selamat belajar!” Kata Pak Jahe kepada anak-anaknya seraya pergi. Semuanya melambaikan tangan dan berteriak Da-Daah… kepada ayahnya.

2 komentar:

KEGIATAN TERAKHIR mengatakan...

ceritanya bagus, teruslag menulis

hilmyblog mengatakan...

cerita cerita dong tentan Ibu RT ( asembly di sekolah kemarin..)